Putri Pariwisata Indonesia 2019 Clarita Mawarni Salem mengagumi keindahan Pulau Bawean. Kekaguman Mawar akan pulau yang terletak sekitar 120 kilometer sebelah utara Gresik ini, dirasakannya saat menjalani tugas di acara Sail to Indonesia 2019 pada minggu pertama Oktober.
Tugas yang dijalani gadis cantik asal Nusa Tenggara Timur (NTT) itu, di antaranya mengunjungi Pabrik keramik dan mengunjungi pantai Cena. Di pantai ini, Mawar menghadiri peluncuran Perahu Jhukong yang dijadikan sebagai ikon para nelayan bawean.
Kehadiran Mawar di acara peluncuran perahu jhukong, menambah kemeriahan acara ini. Peluncuran perahu jhukong menjadi rangkaian acara Sail to Indonesia 2019.
Terik matahari di Pantai Cena tak menyurutkan antusiasme warga. Tak hanya memadati jalan lingkar yang memanjang di bibir pantai, mereka juga menyaksikan dari bebatuan hingga kebun jati. Mulai anak-anak hingga lansia.
Selain menyaksikan sesi pengukuhan jhukong yang berjejer di lautan, mereka ingin melihat putri pariwisata. Mereka beramai-ramai mengarahkan smart phone ke arah sang putri.
Setelah melalui prosesi tabur beras kuning, Clarita digotong ke atas jhukong menuju tengah laut. Dia pun berbaur dengan ratusan perahu lain.
Raut gembira terpancar dari wajah Clarita. Dia begitu terpesona dengan keindahan Bawean. Apalagi, pantainya masih bersih dan jernih.
“Pulau Bawean Adalah surga tersembunyi bagi Saya. Lautnya yang biru dan jernih, layak untuk diperkenalkan ke dunia. Laut Bawean juga dijadikan sebagai spot untuk diving dan snorkeling. Masyarakatnya pun sangat ramah dan menerima para tamu yang datang dengan baik. Pulau bawean pulau yang sangat Aman Dan tenteram,” kata Mawar saat diwawancara tim liputan Travel Club.
Melihat keindahan Pulau Bawean, Mawar pun siap untuk membantu mempromosikan Pulau tersebut hingga ke mancanegara.
“Saya sangat siap mempromosikan Pulau bawean kepada dunia karena bawean memiliki potensi yang luar biasa. Saya akan terus mengekspos bawean karena bawean belum banyak dikenal atau pun diketahui banyak orang. Dan Saya berharap pemerintah juga ikut memperhatikan pulau bawean ini,” ungkap wanita berusia 19 tahun ini.
Ada beberapa catatan yang menurut Mawar yang harus diperhatikan Pemerintah setempat. Catatan itu di antaranya, adanya perbaikan dan peningkatan amenitas dan aksesibilitasnya.
“Jalan menuju destinasi wisata di Pulau ini masih kurang bagus Dan pada saat malam hari tidak ada penerangan jalan yang cukup. Pemerintah juga harus menyediakan wadah untuk masyarakat Bawean dalam mengolah hasil alam mereka seperti batu gunung yang mereka gunakan untuk membuat keramik kebanyakan dikirim ke luar negeri,” ujar Mawar.
Akan lebih bagus apabila masyarakat bawean dilatih untuk menjadi pengrajin keramik tersebut sehingga masyarakat memiliki pekerjaan Dan hasil alam bawean pun dapat dipasarkan di pulau bawean Dan Indonesia juga,” tambah Mawar.
Selain itu, Mawar juga berharap ada penambahan penerbangan yang sebelumnya hanya 3 hari dalam seminggu menjadi setiap hari. “ Kalau naik kapal laut lama dan dikhawatirkan akan mabuk,” tutur Mawar.
Usai dari Pantai Cena, Mawar langsung menuju SMAN 1 Sangkapura, untuk memberikan motivasi kepada para siswa.
“Setelah itu malam-nya Saya mengikuti gala dinner di pinggir pantai bersama dengan para pelaut dri 25 negara, acara ini juga diisi oleh beberapa hiburan dari sebuah band dan fashion show dari cak yuk gresik. Gala dinner ini juga sekaligus menjadi acara penutup sail to Indonesia,” kata Mawar.