Selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) kebiasaan masyarakat dalam bertransaksi keuangan mengalami perubahan besar.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan memang terjadi peningkatan pada instrumen transaksi ekonomi melalui saluran digital.
“Transaksi ekonomi melalui digital meningkat pesat dan ini tentu saja memudahkan bagi masyarakat yang aktivitasnya meningkat secara virtual,” kata Perry
Dia mengungkapkan saat ini perbankan juga berlomba memberikan kemudahan transaksi untuk nasabah mulai dari pengiriman uang hingga pembuatan rekening tanpa harus ke kantor cabang.
“Sektor keuangan apakah bank, fintech itu juga memberikan servis terbaik untuk transaksi keuangan secara digital. Bank misalnya sekarang semakin cepat, buka rekening kalau dulu harus ke bank kalau sekarang bisa lewat hp,” jelas dia.
Menurut Perry hal ini sangat mendukung arahan pemerintah seperti social distancing, physical distancing sampai work from home (WFH) namun masyarakat tetap bisa menikmati layanan bank dengan maksimal.

Wakil Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Gde Sumarjaya Linggih, yang akrab dipanggil Demer, mengatakan percepatan layanan digital harus disiapkan dengan baik, misalnya seperti penambahan fitur di layanan digital eksisting atau mempercepat transformasi digital.
“Salah satu contoh transformasi digital adalah mengintensifkan layanan digital pada setiap cabang bank, mengingat era New Normal harus dijadikan perbankan sebagai langkah pemulihan ekonomi dan industri,” ungkap Demer dalam Talkshow HIPMI X BUMN bertajuk “Perbankan di Era New Normal” di Jakarta,
Ia mengatakan, transaksi perbankan saat ini beralih ke digitalisasi dalam bentuk e-banking, mobile banking, internet banking, atau e-wallet. Peralihan ini, menurut Demer, harus disiapkan oleh perbankan, mengingat peralihan ini dinilai sangat membantu efisiensi perusahaan dibandingkan dengan melayani pembayaran tunai. Terlebih lagi, digital payment atau cashless melesat luar biasa selama pandemi Covid-19 berlangsung.
“Adanya protokol New Normal diperkirakan akan berdampak baik pada peningkatan pelayanan pelaku industri perbankan, hanya saja kinerja operasional mungkin masih tertahan dikarenakan pertumbuhan ekonomi yang masih lemah hingga akhir tahun,” pungkas Demer.