Indonesia di mata dunia dikenal sebagai salah satu negara maritim dan negara kepulauan yang terbesar di dunia. Konsekuensi logis dari kedua titel itu berarti Indonesia memiliki banyak destinasi wisata dengan pesona yang eksotik.
Betapa tidak? Bangsa kita memiliki 17.504 pulau besar-kecil yang tersebar di seluruh pelosok Nusantara bahkan ada beberapa pulau yang belum sempat diberikan nama. Tentu kita pernah membayangkan bahwa dengan kondisi banyaknya pulau itu berarti masih banyak pula tempat-tempat yang belum dijamaah orang.
Bagi para traveler, hal itu merupakan anugrah karena destinasi baru sudah pasti akan memberikan pengalaman baru, senasasi baru dan kenangan baru. Para traveler Nusantara maupun Mancanegara meyakini bahwa semua destinasi yang tersebar di Indonesia memiliki lanscape yang eksotik, khususnya wisata pantai, wisata pulau dan curug.
Wisata eksotik atau eksotis adalah suatu tempat wisata yang mempunyai ciri khas, unik, indah dan masih jarang diketahui khalayak umum. Termasuk 8 tempat wisata berikut yang sarat dengan nilai-nilai eksotisme.
Pantai Manggar Segara Sari
Pantai yang memiliki nama asli Segara Sari ini terletak di Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur, Balikpapan, Kalimantan Timur. Sudah tahu kan kenapa diawalnya ada kata Manggar? Yups, karena Pantai Segara Sari ini terletak di Kelurahan Manggar.
Dari pusat kota, pantai ini berjarak kurang lebih 20 km dan berjarak 9,5 km dari Bandara Internasional Sepinggan, Kalimantan Timur. Pantai Manggar Segara Sari memiliki luas 13.000 m2 dengan kondisi air laut jernih, pasir putih, ombak yang tenang dan lanscape pemandangan masih asri.
Selain menikmati keindahan pantai, di sini juga para pengunjung bisa bermain Jet Ski, Banan Boat, Perahu Karet dan lain-lain. Belakangan, pihak pengelola menyediakan wahana Paramotor, Skatepark dan arena sepeda BMX.
Kehadiran wahana-wahana itu membuat Pantai Segara Sari menjadi unik daripada pantai-pantai lain. Jika anda ke pantai bosan berenang, main pasir dan permainan lain yang terkesan begitu-begitu saja maka Pantai Segara Sari mungkin jadi alternatif destinasi anda selanjutnya.
Di sini tidak hanya menikmati pantai secara mainstream, kita juga bisa menikmati eloknya samudera Segara dan bibir Pantai Segara Sari dari ketinggian melalui paramotor. Paramotor hampir mirip dengan paralayang. Keduanya memiliki layang, gantole atau parasut sebagai faktor pendukung untuk terbang.
Bedanya, paralayang bisa terbang jika dimulai dari ketinggian sedangkan paramotor bisa terbang dari dataran rendah yang luas dan intensitas angin yang kencang dengan bantuan mesin. Semua syarat itu sudah dimiliki Pantai Manggar Segara Sari, bibir pantai yang luas, angin kencang dan sumber daya manusia yang memadai. Kita hanya tinggal menyiapkan mental dan fisik yang optimal agar selama perjalanan bisa menikmati keindahan alam di kota beriman ini.
Ada dua jenis paramotor yang disediakan oleh pihak pengelola. Pertama paramotor peluncuran kaki dan kedua paramotor roda. Paramotor peluncuran kaki terdiri dari bingkai, mesin, baling-baling yang dikurung, dan harness yang terintegrasi dengan gesper rilis ke bagian operator. Sedangkan paramotor roda, terdiri dari gerobak yang memiliki roda tiga dengan dilengkapi kursi untuk dua orang dan mesin.
Setelah menguji adrenlin dengan menaiki paramotor, tujuan selanjutnya adalah spot pantai andalan warga Balikpapan. Di sini kita bisa relaksasi agar detak jantung kembali normal karena efek terbang tadi dengan melihat pemandangan pantai serta deretan pohon yang berbaris indah. Jangan lupa untuk mengabadikan momen ini karena spotnya yang instagramable.
Kaunikan lain dari pantai ini adalah adanya arena BMX dan arena Skate. Bagi anda yang hobi bersepeda dan Skateboard, sesekali anda harus menguji kemampuan freestyle di Pantai Manggar Segara Sari ini. Singaktnya, Pantai Manggar Segara Sari menyuguhkan kepada kita untuk berwisata sekaligus berolahraga yang tak biasa. Selamat mencoba.
Pantai Gandoriah
Pantai Gandoriah adalah sebuah objek wisata yang terletak di kota Pariaman, Sumatera Barat. Jaraknya hanya 100 meter dari pusat kota. Sedangkan jarak dari kota Padang sekitar 60 km. Sebelum mendeskripsikan bagaimana eksotisnya Pantai Gandoriah, sebagai intermezo saya ingin sedikit bercerita tentang asal-usul mengapa pantai ini dinamakan “Gandoriah”.
Menurut sesepuh setempat, dahulu ada seorang gadis yang mempunyai paras cantik bernama Puti Gandoriah. Puti Gandoriah memiliki seorang kekasih yang gagah dan tampan-rupawan bernama Anggun Nan Tongga. Awalnya hubungan asmara mereka tak menemukan halangan dan rintangan.
Suatu hari, Anggun Nan Tongga mendapat tugas untuk mencari ketiga pamannya yang tak kunjung pulang dari perantauan. Anggun Nan Tongga bersama temannya pun lantas bergegas untuk menunaikan tugas itu. Alhasil, Anggun Nan Tongga berhasil menemukan ketiga pamannya itu. Nahas, temannya tadi berkhianat dan pulang lebih dahulu ke kampung halaman. Kepulangan temannya itu memberikan tanda tanya besar kepada Puti Gandoriah. Seketika itu juga Gandoriah berprasangka jika kekasihnya itu sudah meninggal.
Puti Gandoriah dirundu gelisah, dibayangi perasaan resah, “benarkah apa yang aku alami ini?”. Gandoriah pun memutuskan untuk bersemedi di Gunung Ledeng dengan tujuan agar jiwa dan raganya kembali pulih dari semua bayangan pilu itu.
Hasil dari persemedian itu akhirnya Puti Gandoriah bertemu kembali dengan sang pujaan hati, Anggun Nan Tongga. Lagi-lagi nahas, bukannya bahagia karena pisah yang berujung temu melainkan duka lara yang mereka terima. Usut punya usut ternyata kisah asmara mereka terhalang nasab keluarga. Ya, Puti Gandoriah dan Anggun Nan Tongga merupakan saudara sepersusuan. Apakah artinya? Ya, kisah asmara mereka tak bisa dilanjutkan ke jenjang pelaminan. Perjalanan asmara mereka kini hanya menyisakan kisah dan kenangan yang cukup terkenal di masyarakat Minangkabau.
Demi menghargai kisah tersebut, pemerintah setempat mengabadikan kedua nama tokoh ini pada suatu tempat. Nama Anggun Nan Tongga disematkan untuk nama hotel di tepi pantai Pariaman. Sedangkan nama Gandoriah disematkan untuk nama pantai ini. Demikian sekilas cerita asal-usul nama Pantai Gandoriah.
Lantas bagaimanakah panorama alam yang disuguhkan oleh pantai Gandoriah? Sepilu kisah asmara Puti Gandoriahkah? Nampaknya keindahan pantai ini tidak berbanding lurus dengan kisah pilu asmara mereka. Ya, panorama Pantai Gandoriah menyuguhkan spot pemandangan laut yang elok, bibir pantai yang menawan serta ditaburi gugusan pulau yang rupawan.
Sejauh mata memandang di tepi pantai, kita akan menyaksikan 6 pulau kecil yang bertaburan di laut Pariaman. Gugusan pulau itu menambah daya eksotis Pantai Gandoriah. Enam pulau itu terdiri dari Pulau Kasiak, Pulau Angso, Pulau Tangah, Pulau Ujung, Pulau Gosong, dan Pulau Bando.
Jika memiliki waktu senggang, kita juga bisa menelusuri pulau ini agar tak penasaran. Memang sebagaian besar pulau-pulau ini diperuntukan untuk dikunjungi oleh para wisatawan dengan jarak tempuh hanya 20 menit perjalanan.
Selain itu, di pantai ini kita juga bisa melakukan aktivitas mantai ala-ala mainstream seperti berenang, bermain pasir, berselancar, dan aneka jenis olehraga pantai lainnya. Bagi traveler sekaligus pecinta budaya, disarankan berkunjung ke pantai ini pada bulan pertama hijriah. Di sini kita bisa menyaksikan festival Tabuik yang diselenggarakan setahun sekali oleh warga Pariaman untuk memperingati gugurnya Imam Husain (cucu Nabi) saat pertempuran Karbala.
Festival ini dilakukan dengan melaksanakan berbagai macam ritual dan prosesi, di antaranya mengarak Tabuik sepanjang jalan dan berujung di tepi pantai Gandoriah saat matahari terbenam. Menyaksikan festival budaya sembari menyambut cahaya temaram senja di tepian samudera, bukankah itu sesuatu yang membahagiakan?
Pantai Base G
Pantai Base G terletak di sebelah barat Kota Jayapura, Papua. Jarak dari pusat kota sekitar 10 km dengan waktu tempuh kurang lebih 20 menit. Pantai ini sebenarnya memiliki nama Pantai Tanjung Ria. Namun masyarakat sekitar lebih mengenalnya dengan sebutan Pantai Base G.
Nama ini diambil dari pangkalan sekutu saat perang dunia kedua tahun 1944 yang berlokasi persis di pantai ini. Pangkalan militer itu diberi nama Base G Camp. Hingga saat ini nama Base G lebih akrab untuk menyebut pantai ini daripada nama aslinya, Pantai Tanjung Ria.
Eksotisme pantai ini tak kalah dari pantai-pantai lain di Papua. Pantai Base G menampilkan pantai yang dihuni oleh pasir putih yang lembut, curah ombak yang stabil, dan lanscape pemandangan indah nan asri serta dibalut oleh gugusan bukit yang menjorok ke bibir laut.
Pantai Base G memiliki tekstur air yang jernih kebiru-biruan dan intesitas ombak yang stabil, cocok untuk berenang. Kontur pantai yang panjang dan landai, rimbun pepohonan, deburan ombak serta semilir angin sepoy-sepoy membuat kita betah dan ingin berlama-lama untuk merefleksi diri dari bayangan penat.
Tak hanya itu, Para wisatawan juga bisa berkeliling bibir pantai menggunakan perahu, memancing bahkan diving. Daya tarik itu membuat Pantai Base G tak pernah sepi dikunjungi oleh wisatawan Nusantara maupun Mancanegara.
Setelah rekreasi laut, para wisatawan biasanya bersantai ria di bangku yang disediakan oleh warga setempat, di pondok-pondok atau di bawah Pohon Keben sembari menikmati eloknya pantai di bumi Papua itu.
Bagi para pengunjung yang hobi mengoleksi foto dengan latar sunset, Pantai Base G juga menawarkan pemandangan sunset yang luar biasa. Bahkan pemandangan indah itu muncul juga saat pagi-pagi ketika matahari sedang malu-malunya untuk menyinari. Beberapa wisatawan memburu sunrise di pantai ini, konon cahaya pagi di Pantai Base G ini sangat khas dan unik. So, tunggu apalagi?
Pantai Nusa Dua
Siapa yang tak kenal Bali? Provinsi yang dijuluki Pulau Dewata ini menjadi andalan Indonesia dalam khazanah pariwisata dunia. Bali menjadi primadona bagi wisatawan Nusantara dan Mancanegara khususnya untuk destinasi wisata bahari. Pantai-pantai yang tersebar di Bali sudah kadung terkenal nyentrik, ciamik dan eksotik. Salah satunya adalah Pantai Nusa Dua.
Istilah “Nusa Dua” digunakan sebagai nama pantai ini karena di sini terletak dua pulau kecil yang terhubung ke bibir pantai. Kata “Nusa” berasal dari bahasa Sansekerta yang memiliki arti “Pulau”. Dan dua berarti menunjukan suatu jumlah.
Alamat pantai ini sesuai namanya yakni berlokasi di Nusa Dua, Kuta Selatan, Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Pantai Nusa Dua sudah bertaraf internasional, buktinya sudah banyak acara-acara lintas negara yang diselenggarakan di sini seperti acara konferensi PBB tahun 2007 dan KTT APEC tahun 2013.
Belakangan, Nusa Dua disinggahi oleh Raja Arab Saudi, Raja Salman tahun 2017. Selain fasilitas, keamanan dan sarana-prasarana yang mendukung selama prosesi kenegaraan itu, Nusa Dua juga menghadirkan keindahan alam yang luar biasa sehingga para tamu asing merasa nyaman dan tentram.
Saking indah dan eksotisnya, turis Mancanegara hilir-mudik silih berganti berdatangan ke Pantai Nusa Dua ini. Meski sudah bertaraf internasional, biaya masuk ke pantai ini gratis. Mungkin hal itu juga yang menjadi faktor lain untuk menarik wisatawan lokal maupun wisatawan internasional.
Fenomena alam yang menjadi andalan Pantai Nusa Dua adalah gulungan ombak dan hamparan pasir putihnya yang menawan serta bibir pantai yang panjang. Keindahan itu didukung dengan kondisi lingkungan yang bersih dan pepohonan yang tertata rapi.
Para wisatawan bisa menikmati panorama alam Nusa Dua ini dengan duduk santai di bawah gazebo yang sudah tersedia atau duduk lesehan langsung di atas pasir pantai. Wisatawan akan dimanjakan oleh pemandangan langit biru dan laut biru yang dipisahkan oleh jarak. Mereka seolah-oleh saling bertatapan memuja dan memuji keindahan satu sama lain.
Tak pelak, keindahan Pantai Nusa Dua ini dijadikan modal oleh pihak pengelola sebagai spot prewedding dengan nuansa alam yang sangat eksotik. di sepanjang pantai terdapat pula deretan hotel mewah berbintang lima, SPA, Restoran, Arena Golf dan Teater.
Di pantai ini, wisatawan juga bisa melakukan aktivitas mantai seperti biasanya yakni berenang, main pasir, bersantai ria dan lain-lain. Sesekali, kita akan medengarkan burung-burung berkicau saling bersahutan di antara pohon-pohon jamblang.
Menurut beberapa kalangan, pohon ini sudah hampir langka. Namun di sekitar bibir Pantai Nusa Dua, pohon ini tumbuh subur yang oleh sebagian wisatawan dijadikan tempat untuk berteduh. Berteduh sembari menikmati pesona alam Pantai Nusa Dua yang sangat menarik dan eksotik.
Pantai Senggigi
Pantai Sengigi berlokasi di Jalan Raya Senggigi km 6-7, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dari Bandara Internasional Lombok hanya berjarak 51 km dengan jarak tempuh satu jam lebih.
Dari pusat Kota Mataram, Pantai Senggigi berjak 17 km dengan waktu tempuh kurang lebih 30 menit. Dengan kata lain, Pantai Senggigi memiliki lokasi geografi yang strategis. Tak heran jika pantai ini sangat terkenal di Lombok.
Pesona alam Pantai Senggigi berpusat di kawasan pantai-pantai berteluk yang memiliki kontur pantai yang panjang. Menurut sebagian pengunjung, saat merasakan pesona Pantai Senggigi serasa berada di kawasan Pantai Kuta Bali. Bedanya, Pantai Senggigi tidak seluas pantai kuta Bali.
Spot andalan Pantai Senggigi adalah pemandangan bawah lautnya yang indah. Untuk menikmati pemandangan itu, wisatawan bisa bersnorkeling. Ya, snorkeling menjadi aktivitas favorit di Pantai Senggigi, mengingat pantai ini memiliki tekstur air laut yang jernih, bersih, dan berwarna biru serta dihiasi terumbu karang yang bermacam-macam. Peralatan snorkeling sudah disediakan oleh pihak pengelola dengan harga terjangkau.
Aktivitas lainnya yang bisa dinikmati wisatawan ialah berendam dan berenang. Berenang di Pantai Senggigi cukup aman karena kondisi air laut yang tenang dan gulungan ombak yang relatif kecil. Meski begitu, pengelola tetap memberikan batas peringatan zona aman berenang.
Selain itu, rekreasi yang bisa dilakukan wisatawan di Pantai Senggigi adalah surfing, khsusnya bagi para pemula. Para wisatawan bisa menyewa peralatan surfing di lokasi dan akan dibimbing oleh para instruktur surfing profesional. Bagi wisatawan yang ingin konsentrasi dan mendalami ilmu tentang surfing, bisa juga membeli peralatan surfing di lokasi agar tak cape bolak-balik menyewa peralatan.
Satu hal lagi, yang menarik di Pantai Sengigi ialah pemandangan sunset yang bisa menglihkan kita dari peraduan mata. Terlebih jika anda termasuk pemburu senja maka jangan melewatkan kesempatan ini. Saat itu kita akan menyaksikan garis langit berwarna jingga dan siluwet indah lanskap Gunung Agung Bali. Sehingga nampak sempurna panorama senja di bumi Nusa Tenggara ini. Jangan lupa untuk mengabadikan momen tersebut.
Tak lengkap rasanya jika ke Pantai Senggigi tak berkunjung ke tempat oleh-oleh dan ke pusat kuliner. Barangkali buget liburan masih tersisa, wisatawan bisa membeli pernak-pernik khas Pantai Senggigi di Pasar Seni Senggigi Lombok sebagai kenang-kenangan atau untuk hadiah bagi sanak-saudara.
Jangan lupa juga untuk mencicipi masakan khas Lombok seperti Ayam Taliwang, Plecing Kangkung, Sate Bulayak, dan lain-lain. Sajian khas ini tersedia di restoran dan warung-warung sekitar pantai. Selain itu, ada pula restoran yang menyediakan hidangan seafood yang cocok di lidah wisatawan Nusantara maupun Mancanegara.
Geopark Ciletuh
Geopark Ciletuh memiliki nama resmi Taman Bumi Ciletuh-Pelabuhanratu, letaknya di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Geopark Ciletuh memiliki luas 128.000 hektar atau 1.280 km2 mencakup delapan kecamatan dan 74 Desa/Kelurahan. Delapan kecamatan itu yakni Kecamatan Ciracap, Cikakak, Kota Pelabuhan Ratu, Kecamatan Simpenan, Waluran, Ciemas, Cisolok dan Surade.
Geopark Ciletuh memiliki konsep integrasi antara keragaman geologi, hayati, dan budaya melalui prinsip konservasi, edukasi dan pembangunan yang berkelanjutan. Geopark Ciletuh merupakan taman nasional satu-satunya yang terdapat di Jawa Barat. Selain itu, pada tahun 2015 Geopark Ciletuh juga telah diakui UNESCO sebagai Geopark Nasional Indonesia.
Pengakuan ini bukan tanpa sebab, Geopark Ciletuh menawarkan ragam wisata yang menarik dan eksotik yang berbasis pesona alam, budaya dan pendidikan sehingga mampu menjadi magnet untuk mendatangkan para wisatawan dari berbagai macam penjuru.
Adapun objek wisata yang terdapat di Geopark Ciletuh yang dianggap memiliki panorama yang eksotik antara lain, Pantai Palangpang, Pantai Ujung Genteng, Curug Cimarinjung, Bukit Teletubbies, Pantai Cimaja, Curug Puncak Manik, Puncak Tugu, Puncak Darma, Bukit Panenjoan, Puncak Gebang, Muara Cipanarikan dan masih banyak yang lainnya.
Panorama eksotis Geopark Ciletuh bisa dilihat dari pesona Pantai Palangpang. Pantai Palangpang adalah gerbang masuk ke kawasan Geopark Ciletuh, terdapat landmark bertuliskan “Geopark Ciletuh” biasanya wisatawan akan melakukan swafoto di depan landmark ini sebagai tanda bahwa mereka pernah mengunjungi Geopark Ciletuh.
Kondisi Pantai Palangpang cukup panjang, pasir putih yang lembut, gugusan bukit dengan kerumunan pohon hijau serta luncuran Curug Cimarinjung, di sekitar pantai juga terdapat Sungai Ciletuh dan Sungai Cimarinjung. Tempat yang tepat untuk dijadikan liburan di akhir pekan.
Selain itu, kita juga bisa menikmati pemandangan ciamik yang ditawarkan oleh Pantai Ujung Genteng. Pantai ini memiliki pasir putih yang lembut, kontur pantai yang landai dan panjang, serta ombak yang stabil. Destinasi yang tepat untuk menstabilkan pikiran dan perasaan dari bayang-bayang penat. Kedua pantai ini merepresantikan bahwa semua destinasi di Geopark Ciletuh memiliki pesona yang indah nan eksotik.
Taman Nasional Bantimurung
Taman nasional ini memiliki nama lengkap Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung yang disingkat menjadi TN Babul. Kawasan taman nasional ini melingkupi dua kabupaten, yakni Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan dengan luas kawasan sebesar 43.750 hektar. Dari Makassar, untuk sampai ke TN Babul ini hanya menghabiskan waktu sekitar satu jam.
Taman nasional ini sudah kadung terkenal sebagai surga bagi para habitat kupu-kupu, bahkan seorang ahli Biologi berkebangsaan Inggris abad 19, Alfred Russel Wallace menyebut bahwa TN Babul sebagai The Kingdom Of Butterfly.
Meski begitu, Taman Nasional Babul juga menghadirkan destinasi wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi seperti air terjun, sungai, konservasi kupu-kupu, lembah kapur yang curam, gua, vegetasi tropis dan lain-lain.
Di antara destinasi yang menarik di kawasan Taman Nasional Babul ini ialah Air Terjun Bantimurung. Selain wisata edukasi dengan melihat konservasi habitat kupu-kupu, nampaknya Air Terjun Bantimurung menjadi wahana ikonis di TN Babul. Buktinya kata “Bantimurung” yang notabene nama air terjun juga dijadikan nama taman nasional ini. Bantimurung juga memiliki arti suara air yang bergemuruh yang bersumber dari air terjun tersebut.
Air terjun Bantimurung memiliki tinggi 15 meter dan lebar 20 meter. Menariknya, Air Terjun Bantimurung tidak memiliki palung atau kubangan yang disebabkan oleh air terjun itu sendiri sebagaimana air terjun pada umumnya. Curahan Air Terjun Bantimurung terjun bebas dengan intensitas air yang cukup deras yang langsung menimpa lapisan batu kapur yang sudah mengeras selama ratusan tahun.
Kondisi itu membuat pengunjung tertarik untuk mandi sembari bersender langsung ke landasan air terjun sambil merasakan kucuran air yang lumayan deras. Beberapa pengunjung terlihat ada yang berseluncur dari ketinggian menggunakan ban karet yang disediakan pengelola. Pemandangan itu seperti melihat perosotan di arena kolam renang. Di tepi air terdapat pula kubangan kecil seukuran pinggang orang dewasa yang dijadikan area pemandian atau berendam.
Selain bisa menikmati eksotisnya Air Terjun Bantimurung, wisatawan juga bisa menikmati sensasi gua vertikal, yaitu Gua Leang Puteh. Gua ini berbentuk vertikal dengan lebar 50-80 meter dan memiliki kedalaman 273 meter. Gua ini merupakan gua vertikal terdalam yang ada di Indonesia. Bagi wisatawan yang menyukai tantangan ekstrim, gua ini bisa memicu adrenalin dan menguji mental petualang anda.
Uniknya, gua ini tersambung langsung dengan Gua Dinosaurus yang tak jauh dari mulut Gua Leang. Jika tertarik, maka siapkan stamina, peralatan, dan keahlian yang ekstra agar bisa menaklukkan gua ekstrim ini.
Selain yang disebutkan di muka, ada juga destinasi menarik lainnya seperti Kawasan Prasejarah Leang-Leang, Kawasan Wisata Pattunuang, Kawasan Pengamatan Satwa Karaenta, Pemandian Alam Leang Lonrong dan Pegunungan Bulusaraung yang tentunya memiliki pesona eksotik.
Pulau Bair Kei
Pulau Bair terletak di Desa Dullah, Kota Tual, Provinsi Maluku. Lokasinya tak jauh dari Kepulauan Kei. Dari pusat kota, hanya memerlukan waktu 30 menit berkendara untuk sampai ke Desa Dullah darat. Pulau ini belum banyak diketahui umum mengingat lokasinya yang tersembunyi. Hal ini sesuai dengan makna dari nama Pulau Bair. Kata Bair merupakan bahasa lokal, jika diartikan memiliki makna “Tak terlihat”. Pulau ini juga memang tak memiliki penghuni.
Siapa sangka dengan kondisi yang demikian itu, ternyata Pulau Bair menyimpan lanskap alam yang mempesona, indah, asri, alami dan eksotik.
Karena eksotik dan keindahan itu, belakangan Pulau Bair viral menjadi perbincangan hangat di antara para netizen. Beberapa orang berpendapat bahwa pulau ini mirip dengan pesona Raja Ampat di Papua Barat. Bahkan beberapa kalangan menyebut Pulau Bair sebagai raja ampatnya Maluku.
Istilah Raja Ampatnya Maluku karena Pulau Bair memberikan pesona alam yang eksotis dengan pemandangan beberapa gugusan tebing di tengah-tengah perairan seperti lanskap alam di Raja Ampat. Struktur Pulau Bair terdiri dari dua teluk yang saling bersentuhan dengan penampakan air laut yang jernih, bersih dan berwarna biru toska.
Di sekitar pulau terdapat juga hutan magrove hijau. Hijaunya hutan mangrove memberi kesan bahwa Pulau Bair memiliki nuansa alam laut indah, asri dan memberikan udara yang segar. Di area sini terdapat Ikan Hiu Blacktip dan ikan-ikan lucu yang seakan-akan menjadi penghias biru toskanya air laut Pulau Bair.
Selain itu, keunikan Pulau Bair adalah adanya lorong mati. Lorong mati adalah lorong yang kedua sisinya terdapat dua tebing yang menjulang tinggi. Kita juga bisa menikmati sensasi lorong mati ini dengan berenang di antara dua tebing tinggi itu apalagi sambil berswafoto.
Aktivitas yang bisa kita lakukan di Pulau Bair selain berenang adalah snorkeling, diving, berkeliling pulau menggunakan perahu dan lain-lain. Aktivitas itu sangat cocok dilakukan selama di Pulau Bair mengingat kondisi air laut yang sangat tenang, bersih dan jernih.
Bagi pengunjung yang ingin berlama-lama mengexplore keindahan Pulau Bair bisa menyewa jasa penginapan yang sudah disediakan oleh pihak pengelola. Para pengunjung bisa menginap di Resort dengan harga yang cukup terjangkau.
Para pengunjung cukup merogoh kocek antara 400-700 ribu rupiah untuk bisa menginap di Resort tersebut. Menginap di Resort, merupakan opsi recomended mengingat untuk menikmati keindahan alam Pulau Bair yang eksotik itu tak cukup hanya sehari.