• About
  • Advertise
  • Kebijakan Privasi
  • Contact
Saturday, January 16, 2021
Travel Club Magazine Indonesia
  • Home
  • 8 Pilihan
  • Business
  • Investasi
  • Marine Tourism
    PULAU PARI, ICON WISATA KEPULAUAN SERIBU

    PULAU PARI, ICON WISATA KEPULAUAN SERIBU

    MERASAKAN SENSASI “KETAJAMAN” GIGI HIU

    MERASAKAN SENSASI “KETAJAMAN” GIGI HIU

    SANTAI BERWISATANYA, BERSIH PANTAINYA

    SANTAI BERWISATANYA, BERSIH PANTAINYA

    Sensasi Menyusuri Hutan Mangrove

    Sensasi Menyusuri Hutan Mangrove

    Betualang ke Tiga Nusa Bali Part 2

    Betualang ke Tiga Nusa Bali Part 2

    Betualang ke Tiga Nusa Bali

    Sekelibat Kisah Karimun Jawa

    Sekelibat Kisah Karimun Jawa

    Khayangan Pesisir Bernama Situbondo

    Khayangan Pesisir Bernama Situbondo

    Nikmati Eloknya Pantai di Selatan Banyuwangi

    Nikmati Eloknya Pantai di Selatan Banyuwangi

  • Tourism News
    STORY TELLING JADI METODE PENAMBAH PENGALAMAN BERWISATA

    STORY TELLING JADI METODE PENAMBAH PENGALAMAN BERWISATA

    PRODUK EKOWISATA DIPREDIKSI AKAN SANGAT DIMINATI PASCAPANDEMI

    PRODUK EKOWISATA DIPREDIKSI AKAN SANGAT DIMINATI PASCAPANDEMI

    PARIWISATA BERKELANJUTAN DINILAI JADI ASPEK PENTING DI ERA NORMAL BARU

    PARIWISATA BERKELANJUTAN DINILAI JADI ASPEK PENTING DI ERA NORMAL BARU

    PARIWISATA BALI TARGETKAN PASAR DARI NEGARA TERDEKAT SAAT NORMAL BARU

    PARIWISATA BALI TARGETKAN PASAR DARI NEGARA TERDEKAT SAAT NORMAL BARU

    KEMENPAREKRAF SIAPKAN STRATEGI ATASI DAMPAK PENURUNAN WISATAWAN

    KEMENPAREKRAF SIAPKAN STRATEGI ATASI DAMPAK PENURUNAN WISATAWAN

    KEMENPAREKRAF PERSIAPKAN TATANAN NORMAL BARU SEKTOR PARIWISATA DAN EKRAF DI NTB

    KEMENPAREKRAF PERSIAPKAN TATANAN NORMAL BARU SEKTOR PARIWISATA DAN EKRAF DI NTB

    KEMENPAREKRAF PERKUAT SINERGI UNTUK TINGKATKAN DAYA SAING PARIWISATA

    KEMENPAREKRAF PERKUAT SINERGI UNTUK TINGKATKAN DAYA SAING PARIWISATA

    KEMENPAREKRAF LAKUKAN PRODUCT UPDATE PARIWISATA KE PASAR INDIA

    KEMENPAREKRAF LAKUKAN PRODUCT UPDATE PARIWISATA KE PASAR INDIA

    KEMENPAREKRAF JAGA EKSISTENSI PARIWISATA INDONESIA DI PASAR ASIA TIMUR

    KEMENPAREKRAF JAGA EKSISTENSI PARIWISATA INDONESIA DI PASAR ASIA TIMUR

  • Tourism Review
    PESONA NGABUBURIT DI ACEH SERAMBI MEKAH

    PESONA NGABUBURIT DI ACEH SERAMBI MEKAH

    Mengenal Keindahan Alam Bumi Mandalika

    Mengenal Keindahan Alam Bumi Mandalika

    Menyoal Panorama Indah Pantai Pink, Lombok

    Menyoal Panorama Indah Pantai Pink, Lombok

    Selayang Pandang Pesona Pantai Pangandaran

    Selayang Pandang Pesona Pantai Pangandaran

    Tersanjung Pesona The Lodge Bandung

    Tersanjung Pesona The Lodge Bandung

    Harmoni di Sumba

    Harmoni di Sumba

    Jelajah Eksotisme Situgunung Sukabumi

    Jelajah Eksotisme Situgunung Sukabumi

    Jelajah Gugusan Alam di Bumi Rempah

    Jelajah Gugusan Alam di Bumi Rempah

    Lanskap Epic Penantang Nyali di Gunungkidul

    Lanskap Epic Penantang Nyali di Gunungkidul

  • Magazine
  • Lainnya
    • Hotel Review
      USUNG PROGRAM TERIMA KASIH INDONESIA  SHERATON LAMPUNG HOTEL TAWARKAN HARGA SPESIAL

      USUNG PROGRAM TERIMA KASIH INDONESIA SHERATON LAMPUNG HOTEL TAWARKAN HARGA SPESIAL

      Holiday Inn & Suites Pertama di Indonesia Resmi Beroperasi

      Holiday Inn & Suites Pertama di Indonesia Resmi Beroperasi

      Merasakan Kemewahan di Executive Business Room, Wyndham Casablanca, Jakarta

      Merasakan Kemewahan di Executive Business Room, Wyndham Casablanca, Jakarta

      Holiday Inn Hadir di Kawasan Pusat Bisnis Cikarang Jababeka

      Holiday Inn Hadir di Kawasan Pusat Bisnis Cikarang Jababeka

      Accor Hotels Rayakan Operasi Hotel ke-100 di Indonesia

      Accor Hotels Rayakan Operasi Hotel ke-100 di Indonesia

      Hadiah Manis di Penghujung Tahun Bagi Parador Hotel

      Hadiah Manis di Penghujung Tahun Bagi Parador Hotel

    • Pageants
      PENDAPAT  PARA  PUTRI EL JOHN  TENTANG TIM MEDIS DALAM TANGANI KASUS COVID-19

      PENDAPAT PARA PUTRI EL JOHN TENTANG TIM MEDIS DALAM TANGANI KASUS COVID-19

      PUTRI EL JOHN INDONESIA PUNYA CARA KHUSUS UNTUK BETAH DI RUMAH

      PUTRI-PUTRI BINAAN YAYASAN EL JOHN INDONESIA AJAK MASYARAKAT TUNDA MUDIK

      PUTRI EL JOHN INDONESIA PUNYA CARA KHUSUS UNTUK BETAH DI RUMAH

      PUTRI EL JOHN INDONESIA PUNYA CARA KHUSUS UNTUK BETAH DI RUMAH

      PUTRI-PUTRI BINAAN YAYASAN EL JOHN INDONESIA  AJAK MASYARAKAT  TUNDA MUDIK

      PUTRI-PUTRI BINAAN YAYASAN EL JOHN INDONESIA AJAK MASYARAKAT TUNDA MUDIK

      Miss Earth Indonesia 2019: Cinthia Kusuma Rani Selalu Eksis Jaga dan Lestarikan Lingkungan

      Miss Earth Indonesia 2019: Cinthia Kusuma Rani Selalu Eksis Jaga dan Lestarikan Lingkungan

      Putra Pariwisata Nusantara 2019,  Muhammad Fadly Selalu Berusaha  Menjadi Yang Terbaik

      Putra Pariwisata Nusantara 2019, Muhammad Fadly Selalu Berusaha  Menjadi Yang Terbaik

      Clarita Mawarni Salem Tak Pernah Putus Promosikan Pariwisata Indonesia Melalui Medsos

      Clarita Mawarni Salem Tak Pernah Putus Promosikan Pariwisata Indonesia Melalui Medsos

      Di Kegiatan Gelar Wisata Bahari 2019, Miss Earth Indonesia 2019  Ajak Milenial Ikut Kembangkan Wisata Bahari

      Di Kegiatan Gelar Wisata Bahari 2019, Miss Earth Indonesia 2019  Ajak Milenial Ikut Kembangkan Wisata Bahari

      Majukan Pariwisata Nasional, Putri Pariwisata Indonesia 2019 Siap Berkolaborasi dengan Putri Pariwisata Bengkulu 2019

      Majukan Pariwisata Nasional, Putri Pariwisata Indonesia 2019 Siap Berkolaborasi dengan Putri Pariwisata Bengkulu 2019

    • Resto
    • Tourism Channel
      Menuju Desa Wisata Pesisir Mandiri, KKP Kembangkan Ekowisata yang Mulai Tumbuh Di NTB

      Menuju Desa Wisata Pesisir Mandiri, KKP Kembangkan Ekowisata yang Mulai Tumbuh Di NTB

      Festival Pesona Selat Lembeh 2019 Promosikan Bitung Sebagai Destinasi Wisata Bahari

      Festival Pesona Selat Lembeh 2019 Promosikan Bitung Sebagai Destinasi Wisata Bahari

      El John Media dan GIPI Jalin Kerjasama Dukung Pariwisata Indonesia

      El John Media dan GIPI Jalin Kerjasama Dukung Pariwisata Indonesia

      Agar Tak Kalah dari Asing, Industri Travel Dalam Negeri Harus Kreatif

      Agar Tak Kalah dari Asing, Industri Travel Dalam Negeri Harus Kreatif

  • Home
  • 8 Pilihan
  • Business
  • Investasi
  • Marine Tourism
    PULAU PARI, ICON WISATA KEPULAUAN SERIBU

    PULAU PARI, ICON WISATA KEPULAUAN SERIBU

    MERASAKAN SENSASI “KETAJAMAN” GIGI HIU

    MERASAKAN SENSASI “KETAJAMAN” GIGI HIU

    SANTAI BERWISATANYA, BERSIH PANTAINYA

    SANTAI BERWISATANYA, BERSIH PANTAINYA

    Sensasi Menyusuri Hutan Mangrove

    Sensasi Menyusuri Hutan Mangrove

    Betualang ke Tiga Nusa Bali Part 2

    Betualang ke Tiga Nusa Bali Part 2

    Betualang ke Tiga Nusa Bali

    Sekelibat Kisah Karimun Jawa

    Sekelibat Kisah Karimun Jawa

    Khayangan Pesisir Bernama Situbondo

    Khayangan Pesisir Bernama Situbondo

    Nikmati Eloknya Pantai di Selatan Banyuwangi

    Nikmati Eloknya Pantai di Selatan Banyuwangi

  • Tourism News
    STORY TELLING JADI METODE PENAMBAH PENGALAMAN BERWISATA

    STORY TELLING JADI METODE PENAMBAH PENGALAMAN BERWISATA

    PRODUK EKOWISATA DIPREDIKSI AKAN SANGAT DIMINATI PASCAPANDEMI

    PRODUK EKOWISATA DIPREDIKSI AKAN SANGAT DIMINATI PASCAPANDEMI

    PARIWISATA BERKELANJUTAN DINILAI JADI ASPEK PENTING DI ERA NORMAL BARU

    PARIWISATA BERKELANJUTAN DINILAI JADI ASPEK PENTING DI ERA NORMAL BARU

    PARIWISATA BALI TARGETKAN PASAR DARI NEGARA TERDEKAT SAAT NORMAL BARU

    PARIWISATA BALI TARGETKAN PASAR DARI NEGARA TERDEKAT SAAT NORMAL BARU

    KEMENPAREKRAF SIAPKAN STRATEGI ATASI DAMPAK PENURUNAN WISATAWAN

    KEMENPAREKRAF SIAPKAN STRATEGI ATASI DAMPAK PENURUNAN WISATAWAN

    KEMENPAREKRAF PERSIAPKAN TATANAN NORMAL BARU SEKTOR PARIWISATA DAN EKRAF DI NTB

    KEMENPAREKRAF PERSIAPKAN TATANAN NORMAL BARU SEKTOR PARIWISATA DAN EKRAF DI NTB

    KEMENPAREKRAF PERKUAT SINERGI UNTUK TINGKATKAN DAYA SAING PARIWISATA

    KEMENPAREKRAF PERKUAT SINERGI UNTUK TINGKATKAN DAYA SAING PARIWISATA

    KEMENPAREKRAF LAKUKAN PRODUCT UPDATE PARIWISATA KE PASAR INDIA

    KEMENPAREKRAF LAKUKAN PRODUCT UPDATE PARIWISATA KE PASAR INDIA

    KEMENPAREKRAF JAGA EKSISTENSI PARIWISATA INDONESIA DI PASAR ASIA TIMUR

    KEMENPAREKRAF JAGA EKSISTENSI PARIWISATA INDONESIA DI PASAR ASIA TIMUR

  • Tourism Review
    PESONA NGABUBURIT DI ACEH SERAMBI MEKAH

    PESONA NGABUBURIT DI ACEH SERAMBI MEKAH

    Mengenal Keindahan Alam Bumi Mandalika

    Mengenal Keindahan Alam Bumi Mandalika

    Menyoal Panorama Indah Pantai Pink, Lombok

    Menyoal Panorama Indah Pantai Pink, Lombok

    Selayang Pandang Pesona Pantai Pangandaran

    Selayang Pandang Pesona Pantai Pangandaran

    Tersanjung Pesona The Lodge Bandung

    Tersanjung Pesona The Lodge Bandung

    Harmoni di Sumba

    Harmoni di Sumba

    Jelajah Eksotisme Situgunung Sukabumi

    Jelajah Eksotisme Situgunung Sukabumi

    Jelajah Gugusan Alam di Bumi Rempah

    Jelajah Gugusan Alam di Bumi Rempah

    Lanskap Epic Penantang Nyali di Gunungkidul

    Lanskap Epic Penantang Nyali di Gunungkidul

  • Magazine
  • Lainnya
    • Hotel Review
      USUNG PROGRAM TERIMA KASIH INDONESIA  SHERATON LAMPUNG HOTEL TAWARKAN HARGA SPESIAL

      USUNG PROGRAM TERIMA KASIH INDONESIA SHERATON LAMPUNG HOTEL TAWARKAN HARGA SPESIAL

      Holiday Inn & Suites Pertama di Indonesia Resmi Beroperasi

      Holiday Inn & Suites Pertama di Indonesia Resmi Beroperasi

      Merasakan Kemewahan di Executive Business Room, Wyndham Casablanca, Jakarta

      Merasakan Kemewahan di Executive Business Room, Wyndham Casablanca, Jakarta

      Holiday Inn Hadir di Kawasan Pusat Bisnis Cikarang Jababeka

      Holiday Inn Hadir di Kawasan Pusat Bisnis Cikarang Jababeka

      Accor Hotels Rayakan Operasi Hotel ke-100 di Indonesia

      Accor Hotels Rayakan Operasi Hotel ke-100 di Indonesia

      Hadiah Manis di Penghujung Tahun Bagi Parador Hotel

      Hadiah Manis di Penghujung Tahun Bagi Parador Hotel

    • Pageants
      PENDAPAT  PARA  PUTRI EL JOHN  TENTANG TIM MEDIS DALAM TANGANI KASUS COVID-19

      PENDAPAT PARA PUTRI EL JOHN TENTANG TIM MEDIS DALAM TANGANI KASUS COVID-19

      PUTRI EL JOHN INDONESIA PUNYA CARA KHUSUS UNTUK BETAH DI RUMAH

      PUTRI-PUTRI BINAAN YAYASAN EL JOHN INDONESIA AJAK MASYARAKAT TUNDA MUDIK

      PUTRI EL JOHN INDONESIA PUNYA CARA KHUSUS UNTUK BETAH DI RUMAH

      PUTRI EL JOHN INDONESIA PUNYA CARA KHUSUS UNTUK BETAH DI RUMAH

      PUTRI-PUTRI BINAAN YAYASAN EL JOHN INDONESIA  AJAK MASYARAKAT  TUNDA MUDIK

      PUTRI-PUTRI BINAAN YAYASAN EL JOHN INDONESIA AJAK MASYARAKAT TUNDA MUDIK

      Miss Earth Indonesia 2019: Cinthia Kusuma Rani Selalu Eksis Jaga dan Lestarikan Lingkungan

      Miss Earth Indonesia 2019: Cinthia Kusuma Rani Selalu Eksis Jaga dan Lestarikan Lingkungan

      Putra Pariwisata Nusantara 2019,  Muhammad Fadly Selalu Berusaha  Menjadi Yang Terbaik

      Putra Pariwisata Nusantara 2019, Muhammad Fadly Selalu Berusaha  Menjadi Yang Terbaik

      Clarita Mawarni Salem Tak Pernah Putus Promosikan Pariwisata Indonesia Melalui Medsos

      Clarita Mawarni Salem Tak Pernah Putus Promosikan Pariwisata Indonesia Melalui Medsos

      Di Kegiatan Gelar Wisata Bahari 2019, Miss Earth Indonesia 2019  Ajak Milenial Ikut Kembangkan Wisata Bahari

      Di Kegiatan Gelar Wisata Bahari 2019, Miss Earth Indonesia 2019  Ajak Milenial Ikut Kembangkan Wisata Bahari

      Majukan Pariwisata Nasional, Putri Pariwisata Indonesia 2019 Siap Berkolaborasi dengan Putri Pariwisata Bengkulu 2019

      Majukan Pariwisata Nasional, Putri Pariwisata Indonesia 2019 Siap Berkolaborasi dengan Putri Pariwisata Bengkulu 2019

    • Resto
    • Tourism Channel
      Menuju Desa Wisata Pesisir Mandiri, KKP Kembangkan Ekowisata yang Mulai Tumbuh Di NTB

      Menuju Desa Wisata Pesisir Mandiri, KKP Kembangkan Ekowisata yang Mulai Tumbuh Di NTB

      Festival Pesona Selat Lembeh 2019 Promosikan Bitung Sebagai Destinasi Wisata Bahari

      Festival Pesona Selat Lembeh 2019 Promosikan Bitung Sebagai Destinasi Wisata Bahari

      El John Media dan GIPI Jalin Kerjasama Dukung Pariwisata Indonesia

      El John Media dan GIPI Jalin Kerjasama Dukung Pariwisata Indonesia

      Agar Tak Kalah dari Asing, Industri Travel Dalam Negeri Harus Kreatif

      Agar Tak Kalah dari Asing, Industri Travel Dalam Negeri Harus Kreatif

No Result
View All Result
Travel Club Magazine Indonesia
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home 8 Pilihan

8 Pesona Desa Hindu di Indonesia

March 24, 2020
in 8 Pilihan
8 Pesona Desa Hindu di Indonesia
Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Agama Hindu adalah agama pertama yang masuk ke nusantara. Tak heran jika benda-benda kuno yang menjadi saksi sejarah bangsa Indonesia didominasi oleh benda peninggalan yang bercorak Hindu, seperti candi-candi, artefak, patung dewa dan lain-lain.

Tak hanya itu, pengaruh agama Hindu juga membekas ke dalam suatu tradisi dan aktivitas budaya yang masih bisa kita saksikan di beberapa desa dewasa ini.

Desa Hindu namanya, masyarakat umum mengenalnya dengan kampung Bali. Alasannya, mungkin karena Bali identik dengan agama Hindu. Yups, mayoritas warga Bali memang menganut agama Hindu.

Meski namanya kampung/desa Bali atau juga kampung/desa Hindu, namun keberadaannya tak hanya di Bali, melainkan di beberapa wilayah Indonesia lainnya.

Desa-desa tersebut menampilkan panorama alam indah dan memiliki corak budaya khas agama Hindu.

Berikut ini 8 Pesona Desa Hindu di Indonesia yang wajib anda kunjungi:

1. Langkat, Sumatera Utara

Desa Hindu yang pertama datang dari Tanah Karo, Langkat, Sumatera Utara. Tepatnya berlokasi di Dusun VI, Desa Paya Tusam, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Untuk sampai ke desa ini, pengunjung hanya membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam dari Kota Medan. Lumayan lama sih… tapi tenang dulu, sepanjang perjalanan anda akan disuguhkan dengan pemandangan indah alam Sumatera.

Meski didominasi oleh Suku Karo, namun nuansa Balinya sangat terasa di desa ini. Keberadaan desa Bali tersebut telah menambah khazanah keberagaman masyarakat di Sumatera Utara.

Awalnya desa ini dibentuk oleh Lima Kepala Keluarga (KK) pada tahun 1974. Lima KK ini disebut juga sebagai genersi pertama warga Bali yang mendiami dusun tersebut.

Pada tahun 1976, warga Bali lainnya yang bekerja sebagai buruh di perkebunan Tanjung Garbus, Deli Serdang berbondong-bondong datang ke desa tersebut dengan jumlah yang lebih banyak. Hingga akhirnya terciptalah suatu perkampungan Bali yang kini mereka tinggali.

Mayoritas masyarakat setempat menganut agama Hindu dan berprofesi sebagai petani karet, petani sawit dan lain-lain. Mereka hidup harmonis bersama suku dan agama lainnya.

Nuansa ke-Hindu-annya akan terasa saat pengunjung datang ke beberapa tempat ibadahnya, seperti Pura Alit Widhie Nata dan Pura Panitaan Agung Jagat Widhi Nata.

Rumah-rumah warga yang dihiasi dengan pura, joglo dan pagar khas Bali pun menambah kesan seperti sedang berada Pulau Dewata. Di tambah lagi masyarakat tersebut sering menampilkan tarian khas Bali seperti tari kecak. Bali banget bukan?

Aktivitas lain yang berhubungan dengan tradisi Hindu ialah saat sehari sebelum perayaan nyepi. Pada saat tersebut masyarakat antusias melakukan ritual Tilem/Nilem (Gelap bulan).

Masyarakat berbenah menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan perayaan besar nyepi. Pada ritual tilem mereka juga akan melaksanakan upacara Mecaru.

Inti ritual mecaru ialah mensucikan alam sekitar termasuk tempat tinggal dari gangguan roh jahat (Butha kala) dengan tujuan agar tidak mengganggu warga.

Ritual dilakukan di pintu gerbang kampung Bali, lengkap dengan sanggah bambu sebagai tempat penampahan dan beberapa sajen lainnya sebagai pelengkap ritual sembahyang. Berbagai macam bahan-bahan sajen tersebut dipersiapkan oleh warga di pura.

Tak pelak, karena keunikannya tersebut, pemerintah setempat pun menjadikan desa ini sebagai objek wisata andalan Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

2. Tengger, Jawa Timur

Wisatwan yang hobi naik gunung pasti sudah tahu tentang keberadaan Suku Tengger yang berada di sekitar kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur.

Suku Tengger dikenal sebagai masyarakat yang teguh pada keyakinannya sebagai umat Hindu. Keberadaannya sebagian menempati wilayah Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Malang.

Setidaknya ada tiga teori mengenai asal-usul nama Tengger yang beredar di masyarakat. Pertama, Tengger diambil dari nama leluhur mereka yakni Rara Anteng dan Jaka Seger. Kedua, Tengger yang memiliki arti berdiri tegak atau berdiam tanpa gerak.

Makna itu merujuk kepada masyarakat Tengger yang memiliki budi pekerti luhur yang harus tercermin dalam setiap aspek kehidupan. Ketiga, Tengger bermakna pegunungan, sesuai dengan wilayah yang mereka tempati.

Suku Tengger tak mengenal istilah kasta sebagaimana kepercayaan Hindu biasanya. Hal ini berdasar pada kepercayaan bahwa mereka sama-sama berasal dari leluhur yang sama yaitu Rara Anteng dan Jaka Seger.

Suku Tengger mempercayai bahwa Gunung Bromo atau Gunung Brahma adalah gunung suci. Oleh sebabnya mereka sering melakukan upacara Yadhnya Kasada atau Kasodo setahun sekali.

Upacara Kasodo dilaksanakan di sebuah pura di kaki Gunung Bromo Utara, tepatnya di pura Luhur Poten Bromo. Kemudian upacara dilanjutkan ke puncak Gunung Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di Bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.

Upacara tersebut selain sebagai ritual tahunan yang harus dilaksanakan dengan khidmat dan sakral, ternyata secara tidak langsung telah mampu memikat hati wisatawan. Baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara selain ingin menikmati keindahan alam Gunung Bromo, mereka juga ternyata ingin menyaksikan keindahan budaya Suku Tengger.

Saat perayaan nyepi, perkampungan Tengger terasa hening, tidak ada aktivitas warga sedikit pun. Mereka melakukan Tapa Brata hingga tengah malam. Akses jalan menuju kawasan wisata Gunung Bromo yang biasanya ramai dilewati orang dan kendaraan, pada saat itu ditutup total selama 24 jam. Kebayang dong, betapa sepinya gunung bromo?

Salah satu jalan utama yang ditutup ialah Desa Jetak dan Ngadisari. Tak ada aktivitas warga di sini kecuali beberapa kendaraan yang mengangkut wisatawan.

Ada yang unik yang harus anda ketahui tentang desa Hindu yang satu ini yakni penggunaan bahasa jawanya. Suku Tengger menggunakan bahasa Jawa dengan dialek yang sudah jarang digunakan oleh kebanyakan penduduk jawa lainnya.

Bahasa Jawa yang digunakan Suku Tengger mengandung dialek bahasa kawi dan tak jarang juga kita temukan beberapa kosakata Jawa Kuno yang sudah tidak lagi digunakan oleh penutur bahasa Jawa lainnya.

Suku Tengger adalah sisi lain keindahan Gunung Bromo yang mampu menarik wisatawan nusantara maupun mancanegara.

3. Bolaang Mongondouw, Sulawesi Utara

Bolaang Mangondouw adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara. Penduduk aslinya berasal dari Suku Mangondouw dan bahasa penuturnya bahasa Mangondouw.

Meski didominasi oleh penduduk asli, Bolaang Mangondouw tak menutup diri dengan kehadiran budaya lain. Buktinya di sini terdapat desa Bali atau desa Hindu yang acap kali dikunjungi wisatawan nusantara maupun mancanegara.

Tak tanggung-tanggung, ada lima desa yang menampilkan corak budaya Bali di kabupaten penghasil tambang ini. Kelima desa itu yakni Desa Werdhi Agung Selatan, Werdhi Agung Induk, Mopugat, Kembang Merta dan Mopuya.

Kehadiran desa Hindu ini sebenarnya berawal dari program transmigrasi pemerintah sebagai respon atas musibah meletusnya Gunung Agung di Karangasem, Bali pada tahun 1963.

Semua masyarakat Bali yang terdampak berbondong-bondong mengungsi ke beberapa daerah, termasuk mengungsi ke Kabupaten Bolaang Mangondouw Provinsi Sulawesi Utara.

Awalnya mereka tinggal dan terpusat di satu desa yaitu Desa Werdhi Agung. Werdhi Agung awalnya merupakan hutan belantara yang oleh masyarakat Bali disulap menjadi sebuah desa yang subur dan indah.

Waktu itu masyarakat sepakat menamakan desa ini dengan Desa Werdhi Agung. Seiring berjalannya waktu, Desa Werdhi Agung mengalami pemekaran menjadi Desa Werdhi Agung Induk dan Werdhi Agung Selatan, bahkan terakhir mengalami pemekaran lagi dengan Werdhi Agung Timur dan Werdhi Agung Utara.

Nuansa Bali dan agama Hindu sangat kental di Lima desa tersebut, beberapa pura menghiasi pojok-pojok desa dengan sosok wanita-wanita tangguh sebagai simbol budaya Bali.

Saking kentalnya dengan nuansa Bali, kita bisa melihat pura-pura yang artistik di tiap halaman rumah warga, kadang pura-pura itu dijadikan latar untuk berswafoto oleh pengunjung.

Masyarakat meyakini bahwa pura yang berdiri kokoh di halam rumahnya itu melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan si pemilik rumah. Bagi masyarakat menengah ke atas, pura yang dibangun memiliki desain yang megah dan mewah.

Wisatawan yang berkunjung ke sini akan merasakan sensasi budaya yang sama dengan budaya Bali itu sendiri tentunya, apalagi wisatawan yang sebelumnya pernah berkunjung ke Bali.

Pemandangan wanita-wanita tangguh yang mencari nafkah dan melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh seorang pria akan terlihat di mana-mana, ciri khas masyarakat Bali. Hal tersebut juga menambah kesan eratnya emosional dan kekentalan budaya Bali di desa ini.

Adapun mata pencaharian utama masyarakat setempat ialah bergantung pada hasil bumi dan perkebunan. Dari kedua sumber alam tersebut, kondisi ekonomi masyarakat sudah terpenuhi dan indeks kesejahteraannya cukup signifikan.

4. Pulau Kei, Maluku

Selain terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau, ternyata Pulau Kei juga menghadirkan pesona desa Hindu atau kampung Bali yang indah dan asri. Keberadaan kampung Bali tersebut masih ada kaitannya dengan Bali itu sendiri.

Cerita bermula saat seorang tokoh spritual dari Bali mendiami Pulau Kei pada tahun 1810. Tokoh itu bernama Ketut atau masyarakat sekitar menyebutnya dengan Tebtut. Dia memperistri wanita asal Desa Tanimbar Kei bernama Nen Sikre.

Seiring berjalannya waktu, Ketut kemudian mengajarkan nilai-nilai ajaran Hindu ke masyarakat sekitar. Sebetulnya masyarakat sekitar sudah mengenal ajaran Hindu jauh-jauh hari sebelum beliau ada di desa itu.

Berdasarkan catatan sejarah, agama Hindu masuk ke Kepulauan Kei terjadi pada masa pemerintahan Kerajaan Majapahit sekitar abad 14-15 masehi.

Ajaran Hindu mudah diterima oleh masyarakat sekitar karena sebelumnya di sini telah lama mengenal dan menganut adat, tradisi dan kepercayaan terhadap benda-benda sakral dan mitu (Leluhur) yang suci. Kepercayaan tersebut dikenal dengan kepercayaan dinamisme dan animisme.

Cerita lain yang mendukung kuatnya jalinan ajaran Hindu Bali di Kepulauan Kei ialah adanya informasi yang mengatakan bahwa leluhur orang Kei berasal dari Bal (Bali). Saat itu, Kei merupakan wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit bagian Barat Nusantara.

Saat itu ada dua perahu utama Kerajaan Majapahit yang berlayar dari Pulau Bali menuju Kepulauan Kei. Dua perahu itu dinahkodai oleh elit Kerajaan Majapahit masing-masing bergelar Hala’ai Deu dan Hala’ai Jangra.

Masing-masing perahu mendarat di pelabuhan yang berbeda. Perahu yang dinahkodai oleh Deu mendarat di Desa Letvuan, Pulau Kei Kecil. Sedangkan perahu yang dinahkodai oleh Jangra berlabuuh di Desa Ler-Ohoylim, Pulau Kei Besar.

Singkat cerita, Desa Letvuan dijadikan tempat sebagai pusat pemerintahan dan tempat dikembangkannya hukum adat Larvul Ngabal (Darah merah dan tombak Bali). Hukum adat tersebut diinisiasi oleh Putri Nen Dit Sakmas.

Nen Dit Sakmas sebetulnya istilah dari Bahasa Kei yang memiliki arti “perempuan yang sangat mulia”. Perempuan tersebut adalah seorang putri bangsawan yang telah berjasa terhadap kehidupan masyarakat Kei, terutama dalam masalah hukum, adat dan tata tertib.

Peninggalan lain yang membuktikan kalau nenek moyang masyarakat Kei berasal dari Bali ialah adanya beberapa benda warisan bercorak Hindu Bali. Adanya tempat untuk berlabuh yang bernama Bal-Sorbay (Bali-surabaya) juga menjadi bukti lain kuatnya hubungan Bali-Kei.

Bal Sorbay adalah tempat berlabuh atau pelabuhan di mana perahu keluarga kerajaan saat itu mendarat.

Semua bukti-bukti tersebut kini bisa kita temui di Desa Tanimbar Kei, Kecamatan Kei Kecil Barat, Kepulauan Kei, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku. Di sini juga terdapat satu kampung yang disucikan oleh agama Hindu yaitu Kampung Atas (ohoratan).

Kampung Atas disucikan dan disakralkan oleh umat Hindu karena terdapat tempat-tempat suci dan rumah-rumah adat yang masih berdiri kokoh sampai sekarang.

Tidak berlebihan rasanya jika bukti-bukti di atas menjadi acuan kalau Pulau Kei layak mendapat gelar Balinya Provinsi Maluku.

Saat berada di sini, selain menikmati pesona desa yang dipenuhi ornamen-ornamen khas Bali, pengunjung juga bisa menyaksikan beberapa ritual yang sering dilakukan oleh umat Hindu. Ritual-ritual itu antara lain Sirih Pinang, Tembakau, Kopi dan Sopi. Proses ritual itu dilakukan secara khidmat dan dipersembahkan kepada Sang Hyang Widi dan para leluhur.

5. Kerta Buana, Kalimantan Timur

Desa selanjutnya yang kental dengan budaya Bali dan mayoritas penduduknya menganut agama Hindu ialah Desa Kerta Buana, Kalimantan Timur.

Desa Kerta Buana adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Atmosfir ke-Bali-annya bisa diukur dari rumah-rumah warga yang memiliki arsitektur khas Bali di sepanjang jalan raya desa. Selain itu, mayoritas penduduk desa ini juga berasal dari suku Bali.

Yups, Desa Kerta Buana terkenal dengan penduduknya yang sangat beragam, terdiri dari bermacam suku seperti Suku Lombok, Jawa, Kutai serta Suku Bali yang notabene suku mayoritas di desa tersebut.

Desa ini masih erat memegang teguh kepercayaan, adat dan budaya Hindu-Bali meski telah terjadi perkawinan silang antar suku. Pengunjung masih bisa merasakan tradisi khas Bali seperti kesenian Joget Bumbung, Ngaben, dan Kesenian Jegog.

Selain itu, kehadiran pura di tiap-tiap sudut rumah sebagai tempat sembahyang juga menambah kesan bahwa desa tersebut seolah-olah menjadi desa titisan Pulau Dewata. Pokoknya, Desa Kerta Buana sangat Bali banget.

Meski begitu, sikap toleransi dan sikap saling menghargai satu sama lain sangat dijunjung tinggi di desa ini.

Mereka meyakini bahwa perbedaan bukanlah sesuatu yang harus dipertentangkan, melainkan sesuatu yang harus disyukuri dan dirayakan agar terwujud kehidupan yang harmonis dan penuh kedamaian.

Nilai positif ini mendapat respon baik dari pemerintah daerah Bali. Pemda Bali mendukung penuh kearifan lokal yang ada di Desa Kerta Buana. Mereka bahkan berkunjung ke desa tersebut saat perayaan acara adat yang dilakukan oleh warga Hindu-Bali.

Masyarakat desa meyakini bahwa adat dan budaya Bali harus tetap dilestarikan agar tidak tergerus oleh zaman.

Salah satu cara agar tradisi itu tetap lestari ialah mengadakan kegiatan yang menjurus kepada doktrinasi cinta budaya dengan para pemuda dan anak-anak sebagai sasaran utamanya.

Mereka juga menghimbau kepada generasi muda agar selalu menjaga nama baik desa di mana pun berada. Mengenalkan kesenian beserta maknanya juga salah satu cara lain agar generasi muda mampu merawat tradisi seperti kesenian mengarak Ogoh-Ogoh.

Mengarak Ogoh-Ogoh selain sebagai kesenian juga merupakan sekumpulan makna yang harus diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat desa meyakini bahwa mengarak Ogoh-Ogoh merupakan representasi dan simbol agar kita selalu introspeksi diri dan selalu memusnahkan segala bentuk kejahatan.

Selain itu, Hari Raya Nyepi juga tak luput dimaknai oleh umat Hindu sebagai media introspeksi diri dengan tidak melakukan aktivitas apapun, lebih baik berdiam diri di rumah masing-masing.

Karena keunikan itu, desa ini sering dijadikan referensi wisata desa oleh wisatawan nusantara maupun mancanegara.

6. Parigi Moutong, Sulawesi Tengah

Desa Hindu selanjutnya datang dari Pulau Sulawesi. Suasananya tak jauh berbeda dengan suasana saat berada di Pulau Dewata, Bali. Ukiran-ukiran khas Bali menghiasi bangunan-bangunan desa ini seperti pura, pagar rumah, dan banjar (tempat ibadah).

Tak hanya itu, hamparan sawah hijau turut serta memperindah suasana desa, layaknya pemandangan alam di Bali.

Desa itu bernama Desa Suli, Kecamatan Balinggi, Kabupaten Parigi Moutong. Penduduk desa ini mayoritas beretnis Bali dan sekitar 60 persen dari semua penduduk Kabupaten Parigi Moutong beretnis Bali.

Masyarakat Desa Suli masih memegang teguh kepercayaan agama Hindu dan tetap eksis dalam melestarikan kebudayaan Bali seperti merayakan upacara Kuningan, Ogoh-Ogoh dan mendirikan Banjar.

Salah satu tradisi yang meriah dan menarik banyak perhatian wisatawan ialah tradisi Ogoh-Ogoh. Ogoh-ogoh adalah patung besar menyerupai Butha Kala dan diarak oleh warga pada saat upacara.

Tradisi Ogoh-Ogoh memiliki makna perwujudan para Butha Kala. Mengarak Ogoh-Ogoh sebagai bentuk suguhan agar para Butha Kala tersebut tidak mengganggu masyarakat yang akan merayakan hari raya nyepi.

Keberadaan warga Bali di desa ini sedikit berbeda dengan keberadaan etnis Bali di wilayah lainnya yang disebabkan program transmigrasi dari pemerintah.

Etnis Bali di wilayah ini sudah ada jauh sebelum program transmigrasi pemerintah. Keberadaan etnis Bali di desa ini dimulai saat zaman kolonial. Waktu itu belasan penduduk Bali yang dideportasi ke wilayah ini oleh pemerintah Hindia Belanda.

Saat dalam pengasingan itu, mereka bertahan hidup dan membangun kehidupan baru di wilayah yang sekarang disebut dengan Kabupaten Parigi.

Alhasil, mereka mampu membangun tatanan masyarakat yang masih kental dengan adat dan budaya Bali. Bukti sederhananya selain yang sudah diulas di atas, mereka masih juga berkomunikasi menggunakan bahasa Bali.

Mereka sudah menganggap desa ini sebagai tanah perjuangannya sehingga dalam kamus mereka tak ada istilah mudik atau pulang ke tanah leluhurnya, Bali.

Meski begitu, mereka masih bisa melakukan aktivitas keagamaannya sebagaimana halnya di Bali, seperti sembahyang di pagi, siang dan sore hari serta meletakkan sesajen. Tradisi dan budaya Bali tumbuh subur di desa ini.

Tak ada rasa khawatir dalam benak mereka saat berdampingan dengan orang-orang dari agama lain. Malahan mereka saling bahu-membahu membangun desa. Saling menghormati kepercayaan masing-masing dan menjunjung tinggi toleransi.

7. Basarang, Kalimantan Tengah

Jika Desa Kerta Buana adalah Bali-nya Provinsi Kalimantan Timur, Basarang adalah Bali-nya Provinsi Kalimantan Tengah.

Basarang sudah kadung terkenal sebagai pusatnya masyarakat Bali di Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah. Keberadaan etnis Bali di desa ini tak lepas dari program transmigrasi pemerintah sekitar tahun 1960-an.

Mereka berbondong-bondong menyebrangi lautan dengan harapan mendapatkan kehidupan yang baru sesaat setelah bencana alam Gunung Agung meletus.

Beberapa wilayah yang jadi lokasi transmigrasi waktu itu ialah Pulau Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera. Di pulau-pulau itu mereka mulai hidup baru dengan bekerja sebagai peternak, petani sawah, perkebunan dan lain-lain termasuk di Basarang ini.

Mayoritas penduduk Besarang bekerja sebagai petani sawah, kebun dan peternak.

Produk pertanian utama ialah nanas madu, campedak dan buah rambutan. Sedangkan di sektor peternakan, daging sapi menjadi sumber penghasilan utama masyarakat desa.

Saking serius menekuni ternak sapi, desa ini telah memiliki pasar khusus untuk transaksi jual beli sapi-sapi mereka. Oleh sebab itu, Basarang juga dikenal sebagai kawasan agropolitan.

Meski memiliki kehidupan yang baru, namun mereka masih melestarikan tradisi dan budaya leluhurnya. Rumah-rumah dibangun dengan gaya arsitektur Bali dan beberapa pura berdiri kokoh di tiap sudut desa.

Ornamen bangunan, pola sosial, kepercayaan dan budaya yang ditampilkan basarang hampir mirip dengan nuansa Pulau Dewata. Pokoknya di mata pengunjung, Basarang adalah Bali-nya Kalimantan Tengah.

Selain itu, upacara Pitra Yadnya atau istilah lainnya Ngaben di Banjar Merta Sari menjadi tradisi unik etnis Bali di desa ini. Upacara Ngaben menceritakan alasan kenapa tulang harus dibakar. Mereka meyakini kalau jenazah yang sudah menjadi tulang tidak akan kembali saat dikubur di tanah.

Adapun tradisi khas yang selalu dilakukan penduduk desa ialah cara masyarakat menyambut tamu istimewa seperti pejabat.

Kedatangan pejabat akan disambut dengan tradisi Beleganjur atau Tetabuhan Gong yang dilanjutkan dengan Tarian Puspanjali. Tradisi ini tak pelak menjadi perhatian banyak orang termasuk wisatawan yang berkunjung ke desa ini.

8. Malang, Jawa Timur

Selain Suku Tengger di Bromo yang keberadaannya meliputi perbatasan Kabupaten Malang, di Kabupaten Malang juga terdapat satu kawasan yang dihuni oleh mayoritas agama Hindu-Bali. Kawasan yang didominasi umat Hindu-Bali itu terletak di Dusun Karang Tengah, Desa Glanggang, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Jumlah penganutnya lumayan besar untuk hitungan sebuah dusun yaitu sekitar 161 kepala keluarga yang menganut agama Hindu.

Layaknya desa Hindu lain, di Dusun Karang Tengah warga Hindunya juga masih memegang erat tradisi dan budaya Hindu-Bali.

Tradisi tersebut dilaksanakan sangat meriah khususnya tradisi yang akan dilakukan sebelum hari raya nyepi.

Sebelum tradisi dilaksanakan, segala sesuatu yang berhubungan dengan upacara dan ritual telah dipersiapkan oleh umat Hindu dari lintas kalangan dengan penuh antusias.

Salah satu upacara dan ritual itu ialah tradisi membakar Ogoh-Ogoh. Puluhan Ogoh-Ogoh atau boneka raksasa yang terbuat dari kertas dengan berbagai bentuk wajah seram dibuat oleh penduduk dengan sukarela.

Setelah itu mereka mengaraknya kemudian membakar Ogoh-Ogoh tersebut dengan penuh semangat. Tradisi ini dilaksanakan setiap upacara Taur Agung Kesang atau sebelum umat Hindu berpuasa menjelang nyepi.

Penduduk juga akan memasang sesajen di tiap sudut desa. Sesajen itu berisi beras yang dimasak dengan Lima warna, yaitu warna hitam, putih, merah, kuning dan dadu atau warna dari gabungan empat warna tadi.

Isi lainnya seperti potongan rempah, air, daun dan dupa. Bahan-bahan tersebut disediakan di atas takir yang terbuat dari daun pisang, wadah yang disebut-sebut berasal dari budaya lokal Malang.

Setelah menjalani semua upacara dan ritual, selanjutnya penduduk desa melakukan ibadah Catur Brata, yaitu berpuasa dari empat hal. Empat hal itu ialah api atau cahaya, tidak bekerja, tidak bepergian dan tidak mendengarkan atau melakukan hiburan duniawi.

Mereka akan lebih banyak menghabiskan waktunya berdiam diri di rumah dengan memperbanyak ibadah.

Sedangkan umat lainnya tetap melakukan aktivitas seperti biasanya. Meski begitu, sikap toleransi antar mereka tetap terjaga. Misalnya, saat perayaan nyepi, suara adzan dikumandangkan secara pelan.

Selain itu, umat Islam juga sebelumnya telah membantu dalam persiapan upacara dan ritual sebelum perayaan nyepi.

Pun, saat Hari Raya Lebaran. Umat Hindu selalu membantu dan menghormati umat Islam yang akan merayakan hari besarnya.

Bahkan, saat nyepi usai, mereka membagikan makanan kepada tetangganya satu sama lain termasuk umat Islam berupa opor ayam, dan masakan lain yang sering dijumpai saat Hari Raya Lebaran.

Selanjutnya, mereka akan melakukan upacara Ngembak Geni, yaitu menyalakan api kembali setelah gelap karena ibadah Nyepi. Selain itu, mereka juga akan mengunjungi pura terbesar yang terletak di kawasan Candi Badut, Kabupaten Malang untuk melaksanakan ibadah.

Tags: #desahindu
ADVERTISEMENT
Previous Post

Sensasi Menyusuri Hutan Mangrove

Next Post

Event Top Spender di Tangcity Mall

Next Post
Event Top Spender di Tangcity Mall

Event Top Spender di Tangcity Mall

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ADVERTISEMENT
Facebook Twitter Google+ Youtube RSS
Travel Club Magazine Indonesia

Follow Us

Travel Club Magazine adalah majalah pariwisata pertama dan tetap eksis hingga sampai saat ini di Indonesia. Dapatkan informasi menarik seputar pariwisata, bisnis, event melalui majalah Travel Club yang terbit setiap bulannya atau dapat membaca secara online di travelclub.co.id

Download Aplikasinya

© 2018 by PT ELJohn Publishing - APL Tower Central Park 16th Floor, Jl. S Parman Kav 28 - Jakarta 11470
Telp: 021-5824888 | Fax: 021-5825558 | Email: travelclub@eljohn.asia

No Result
View All Result
  • Home
  • 8 Pilihan
  • Business
  • Investasi
  • Marine Tourism
  • Tourism News
  • Tourism Review
  • Magazine
  • Lainnya
    • Hotel Review
    • Pageants
    • Resto
    • Tourism Channel

© 2018 by PT ELJohn Publishing - APL Tower Central Park 16th Floor, Jl. S Parman Kav 28 - Jakarta 11470
Telp: 021-5824888 | Fax: 021-5825558 | Email: travelclub@eljohn.asia

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In